Dua Sejoli Rungu Wicara Akhirnya Bangun Masa Depan Bersama

  • Dua Sejoli Rungu Wicara Akhirnya Bangun Masa Depan Bersama
  • 44faf59a-1b86-4f46-8a78-372ff8881459

Penulis :
Humas "LRSPDSRW" Meohai
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Intan Qonita N

Jodoh adalah sesuatu yang misterius, sulit diprediksi sebagaimana cinta sejati yang datang dalam kehidupan seseorang karena jodoh itu bisa datang dari mana saja. Seperti yang dialami oleh pasangan rungu wicara Salma (22) dan Asnawi (22) yang belum lama melangsungkan pernikahannya pada 24 November 2019 tahun lalu. Pasangan ini sebelumnya pernah sama-sama menjalani layanan rehabilitasi sosial di Loka Rehabilitasi Sosial Penyandang Sensorik Rungu Wicara (LRSPDSRW) “Meohai” Kendari, sejak tahun 2016 sampai tahun 2018.

Setelah menamatkan pendidikan di SLBMP Unaaha, Kab. Konawe, Salma didaftarkan orang tuanya untuk mendapatkan layanan rehabilitasi sosial di LRSPDSRW “Meohai” Kendari. Hasil Asesment petugas layanan rehabilitasi menyatakan bahwa Salma memiliki kemampuan mendengar diatas 90 desibel atau termasuk kategori rungu wicara tingkat berat. 

Berbeda dengan Salma, Asnawi lebih bisa berkomunikasi secara normal sekalipun tidak sempurna. Seperti halnya Salma, Asnawi menempuh pendidikan hanya sampai di tingkat SLBMP. Hasil asesment petugas layanan rehabilitasi menyatakan bahwa Asnawi memiliki hambatan pendengaran tingkat ringan.

Selama menempuh masa rehabilitasi sosial di LRSPDSRW “Meohai” Kendari, Salma dan Asnawi merupakan penerima manfaat yang lebih menonjol dibandingkan penerima manfaat lainnya. Bakat merias yang dimiliki Salma dan Asnawi tersalurkan lewat vokasional/keterampilan Tata Rias yang ditekuni selama berada di LRSPDSRW “Meohai” Kendari. Keduanya kerap memimpin disetiap kegiatan-kegiatan penerima manfaat. Pada akhir Desember 2018, mereka diterminasi dengan membawa bekal keterampilan dan Bantuan Sosial yang diberikan oleh Kementerian Sosial RI melalui LRSPDSRW “Meohai” Kendari. Bantuan Sosial tersebut dijadikan sebagai modal untuk membuka usaha sesuai dengan  pendididkan vokasional  yang pernah digelutinya. 

Berkat Bantuan Sosial dari Kementerian Sosial RI, Salma kemudian mendirikan usaha salon, tepat di pinggir jalan utama Desa Asao, Kecamatan Abuki, Kab. Konawe, Sulawesi Tenggara. Salma mulai sibuk merintis usaha salonnya dengan penuh percaya diri dan dengan harapan dapat memiliki penghasilan sendiri tanpa bergantung lagi kepada kedua orang tuanya. Alhasil, hanya dalam waktu 2 bulan, Salon Salma menjadi terkenal dan banyak pelanggan. Dalam sebulan, Salma bisa memperoleh penghasilan bersih Rp. 2 juta hingga Rp.3 juta. Terlebih lagi jika musim panen tiba, maka Salon Salma akan kebanjiran pelanggan. Sebab, pada musim panen masyarakat Kecamatan Abuki memiliki kebiasaan untuk menata rambut mereka baik untuk dipangkas, disemir, atau di-rebonding.

Ada pula yang meminta wajah mereka di-facial agar lebih cantik. Jika ada hajatan perkawinan, maka masyarakat Kecamatan Abuki, akan meminta Salma untuk membantu riasan wajah pengantin dan keluarga pengantin. ”Salma ini, memang bisu tidak bisa bicara, tapi kami suka dengan cara dia merias, memangkas, memotong atau menata rambut, hasilnya bagus, rapi dan memuaskan,” ungkap tetangga Salma yang kerap menjadi pelanggan di Salon Salma. Berkat usaha Salonnya, Salma kini telah memiliki tabungan sendiri dan sebagian dari hasil usahanya diberikan kepada orangtuanya.

Di tempat lain, tepatnya di poros jalan Sungai Musi, Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Muhammad Asnawi yang lebih akrab dipanggil Asnawi, juga mendirikan usaha serupa dengan Salma. Usaha Salon yang dirintis Asnawi juga berkat Bantuan Sosial dari Kementerian Sosial RI. Salon Asnawi juga tak kalah tenarnya dengan Salon Salma. Dari hasil usaha Salonnya, dalam sebulan Asnawi mampu meraup keuntungan 2 juta hingga 3 juta. Dari hasil tersebut, sebagian ia tabung dan sebagiannya lagi ia gunakan untuk mencicil motor. Dalam setahun, Asnawi telah mampu melunasi cicilan motornya.

Perjanjian Pernikahan

Pada tanggal 24 November 2019, Sri Salma Minarni dan Asnawi melangsungkan pernikahan mereka di Desa Asao, Kec. Abuki. Kab. Konawe (kampung halaman Salma) dengan meriah dihadiri hampir seluruh eks penerima manfaat LRSPDSRW “Meohai” Kendari. Acara pernikahan yang digelar tersebut sempat viral di kanal Youtube yang ditonton lebih dari 5.000 tayangan dengan judul 'Pernikahan Rungu Wicara'.

Tidak seperti anak bisu lainnya, saat mengucapkan ikrar pernikahan (ijab kabul) yang dituntun oleh Pak Penghulu, Asnawi mengucapkan kalimat "Saya terimah nikahnya Sri Salma Miharni Binti Laga Miharja dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai karena Allah”, dengan lancar tanpa hambatan, meskipun kalimat tersebut terdengar kurang sempurna. Usai mengucapkan ijab kabul, sontak keluarga dan masyarakat yang menyaksikan prosesi ijab kabul tersebut serentak meneriakkan kata “SAH” dibarengi tepuk tangan meriah dan tangis haru dari kedua orangtua mempelai, keluarga, tetangga dan handai tolan. 

Pasca menikah, Asnawi masih bolak-balik Konawe-Bone, demi menjalani usaha Salonnya di Kota Watampone. Sejak akhir November 2019 sampai dengan awal Januari 2020, Asnawi kerap bolak-balik Konawe - Bone dengan menggunakan kendaraan motor. Akan tetapi, sejak pertengahan Januari 2020, Asnawi kemudian memutuskan untuk menetap di Konawe demi menjaga Salma yang tengah hamil muda. Asnawi memutuskan untuk membantu usaha Salon Salma, hingga sejak Januari lalu Salon Salma mulai terkenal karena dimiliki oleh pasangan Rungu Wicara.

Bagikan :